Pages

6/12/13

MENGAPA SAYA MEMILIH TEKNOLOGI KELAUTAN


MENGAPA SAYA MEMILIH TEKNOLOGI KELAUTAN
Oleh : Muhammad Ansori Hasibuan
4112100011

            Indonesia dengan luas wilayahnya yang mencapai 3.977 mil terbentang antara samudra hindia dan samudera pasifik terkenal sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Bagaimana tidak, Indonesia dengan luas daratan hampir 2 juta km2 memiliki perairan sekitar 6 juta km2. Itu artinya luas daratan Indonesia hanya sepertiga dari luas perairannya. Dengan luas wilayah ini, Indonesia seharusnya mampu mendongkrak perekonomiannya dari sektor ini.
            Dengan jumlah pulau di Indonesia yang lebih dari 17.000, sudah sepantasnyalah kita berbangga dengan itu. Karena walaupun kita terpisah oleh perairan, tetapi negara Indonesia masih bisa berdiri kokoh hingga saat ini. Dalam tulisan ini kita akan membahas tentang kebaharian Indonesia.
            Untuk bisa memanfaatkan laut secara optimal diperlukan ilmu dan teknologi yang sesuai. Pada awalnya, engineering hanya ada dua bagian. Yaitu teknik sipil dan teknik militer. Namun hanya teknik sipil lah yang mengalami perkembangan disiplin ilmu. Seiring dengan perkembangannya, lahirlahlah disiplin baru yang saat ini secara umum disebut Ilmu kelautan dan Teknologi Kelautan (marine science & marine technology).
Banyak yang beranggapan bahwa Ilmu Kelautan hanyalah tentang perikanan. Padahal ilmu kelautan itu sangatlah luas, diantara standar ilmu kelautan adalah : biology laut, Kimia laut, Geologi laut, Oseanografi Fisika, Spesialis kebijakan laut, dll. Dalam ilmu kelautan itu dibahas mulai dari makhluk yang hidup di lautan, bentuk lautan, hingga kebijakan yang menyangkut kelautan.
Sedangkan Teknologi Kelautan adalah cabang dari engineering (rekayasa) yang mengkhususkan diri pada teknologi yang digunakan untuk memanfaatkan laut untuk kesejahteraan umat manusia. Dengan demikian dukungan ilmu kelautan sangat dibutuhkan. Dari sisi profesi, teknologi kelautan mencakup seluruh teknologi yang berkaitan dengan perancangan, pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan kapal dan seluruh struktur apung dan struktur tetap yang ada di laut yang sangat bervariasi. Sampai saat ini, sudah banyak disiplin ilmu yang berkembang dari Teknologi Kelautan. Misalnya kita ambil contoh di ITS, saat ini sudah ada ternik perkapalan yang terkait dengan desain kapal, teknik Sistem Perkapalan yang terkati dengan berbagai permesinan kapal, Teknik kelautan yang berkaitan dengan lingkungan laut untuk menentukan pengaruhnya terhadap bangunan apung. Dan saat ini juga sudah ada perkembangan dengan adanya Transportasi Laut yang berhubungan dengan keadaan lalulintas laut.
            Berkaitan dengan hal di atas, Indonesia seharusnya memiliki tingkat teknologi Kelautan yang tinggi. Bahkan, kita harus bisa jadi kiblat teknologi kelautan di dunia.  Namun pada kenyataannya sampai saat ini hal itu belum bisa kita capai. Ini dibuktikan dengan sedikitnya masyarakat indonesia yang bekerja pada bidang kemaritiman.   Masyarakat berpendapat bahwa kemaritiman hanyalah sekedar berlayar dan mencari ikan dengan jaring. Inilah pemikiran masyarakat yang harus bisa kita luruskan. Padahal kemaritiman sangat luas cakupannya sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.
            Kemaritiman bukanlah sekedar berlayar atau menangkap ikan. Tetapi banyak hal yang lebih luas lagi. Misalnya sebagai media transportasi, pertahanan keamanan, sumber energi, pertambangan, perikanan dan protein lain, obat-obatan dan makanan, transportasi, serta masih banyak lagi yang lain.
            Karena itulah saya sendiri sangat tertarik untuk menjadi seorang insinyur kelautan. Pada saat ini saya memilih bidang teknik perkapalan. Banyak teman saya bahkan keluarga saya sendiri bingung saat saya beritahu kalau saya lulus di Teknik Perkapalan ITS. Yang pertama sekali mereka katakan adalah, “kenapa milih perkapalan?”, atau mungkin seperti ini “nanti kamu akan berlayar terujs ya, pasti jarang pulang”. Itulah anggapan orang tentang Teknik Perkapalan.
            Terlepas dari itu semua, beberapa alasan saya mengapa memilih teknologi Kelautan adalah: yang pertama, saya sangat berharap bisa membawa kemajuan bagi kemaritiman Indonesia. Kita sebagai negara kepulauan terbesar sudah sepantasnya memiliki Teknologi Kelautan yang tinggi. Tidak sepeti kenyataan sekarang, 80% dari seluruh kapal yang beroperasi di Indonesia adalah kapal asing, walaupun pada prakteknya mereka memakai bendera Indonesia. Juga hanya sekitar 5 % kegiatan ekspor komoditi yang dilayani oleh kapal Indonesia, 95% persen lainnya dilayani oleh kapal-asing.
            Alasan saya yang kedua adalah banyaknya lapangan kerja yang tersedia. Baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini disebabkan sedikitnya insinyur lulusan Teknologi Kelautan. Di perguruan tinggi Indonesia saja, masih sangat sedikit yang membuka program studi kelautan. Sehingga lapangan kerja yang banyak tadi tidak diimbangi dengan banyaknya insinyur kelautan. Ini akan membuat insinyur kelautan tidak akan menganggur lama setelah lulus dari bangku perkuliahan.
            Masyarakat Indonesia mengira mencari uang hanyalah di darat. Padahal mereka tahu sendiri bahwa Indonesia ini sebagian besarnya terdiri dari perairan. Kita yang terjun dalam profesi ini sudah sepatutnya bangga karena sudah ikut memanfaatkan sumber daya alam yang diberikan Tuhan kepada kita. Prospek kerja yang dijanjikan oleh teknologi kelautan sangatlah luas, misalnya untuk Teknik perkapalan bekerja di galangan kapal, mengawasi pembangunan kapal, konversi dan pemeliharaan serta semua industri yang terkait dengan hal-hal tersebut. Teknik sistem perkapalan bekerja melakukan seleksi permesinan kapal, merancang sistem mekanikal, elektrikal, fluida, dan sistem kontrol untuk seluruh kapal, termasuk semua industri yang terkait. Teknik kelautan bekerja merancang anjungan lepas pantai, bangunan apung, kendaraan bawah air atau tanpa awak, termasuk teknologi untuk eksplorasi laut dalam. Dan Transportasi laut bisa bekerja di pelabuhan, perencanaan rute transportasi, dll.
            Alasan ketiga yaitu keinginan saya untuk bisa menapaki karir di dunia Internasional. Dengan menjadi seorang insinyur kelautan, saya harap bisa membuka peluang yang lebih besar untuk meraihnya. Hal ini disebabkan perkapalan ITS termasuk salah satu yang terbaik di Asia Tenggara. Dengan demikian, akan lebih mudah untuk bersaing dengan dunia luar. Salah satu yang saya impikan adalah mempunyai galangan kapal sendiri, yang nantinya akan saya dirikan di sekitar Sumatera. Hal ini untuk membantu kelancaran transportasi antar pulau di Sumatera, khususnya untuk menghubungkan pulau-pulau kecil yang kurang diperhatikan.
            Itulah beberapa alasan mengapa saya memilih belajar di Teknologi Kelautan. Dengan begitu, saya berharap dapat berkontribusi untuk memajukan kemaritiman Indonesia. Kita sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya lah memberi karya terbaik demi memajukan bumi pertiwi ini. Salah satu tujuan mulia kita adalah menghilangkan kemiskinan yang dialami oleh nelayan kita. Dan kalau bisa, beberapa tahun mendatang Indonesia harus bisa swasembada ikan.
            Hingga saat ini, laut kita masih sering diganggu oleh negara-negara lain. Hal ini tidak boleh kita biarkan begitu saja. Kita harus memikirkan cara untuk agar bisa mengontrol dan mengawasi laut kita dengan baik. Memang pemerintah Indonesia dalam hal ini TNI AL sudah mulai membenahi diri dengan melengkapi persenjataan alutsista. Kabar gembira yang baru saja kita dengar adalah dengan diluncurkannya kapal selam canggih buatan Indonesia, yaitu kapal trimaran KRI Klewang Nasional. Kapal ini memiliki kemampuan khusus yaitu tidak bisa dideteksi radar karena terbuat dari bahan karbon
            Namun kabar gembira itu tidak berlangsung lama, pada tanggal 28 September kemarin kapal kebanggan Indonesia ini terbakar. Tepat satu hari sebelum peluncurannya oleh TNI AL. Hal ini sangatlah disayangkan, karena biaya produksinya tidaklah murah, yaitu senilai Rp. 114 M. Seharusnya dengan adanya kapal ini keamanan laut Indonesia sudah semakin membaik. Tapi dibalik suatu kejadian pasti ada hikmahnya.
            Inilah salah satu tugas kita sebagai calon insinyur kelautan, khususnya di bidang perkapalan agar bisa membuat sebuah kapal yang diperuntukkan bagi pertahanan Negara. Saya sebagai individu yang membaca berita terbakarnya kapal kebanggaan kita itu membuat pendirian saya semakin kokoh untuk memilih Teknologi Kelautan. Saya ingin kita memiliki suatu komitmen untuk kejayaan laut Indonesia. Seperti semboyan TNI AL yaitu Jalesveva Jayamahe yang artinya: “Di Laut Kita Jaya!!”.



DAFTAR PUSTAKA

Di Laut Kita Jaya?
“Teknologi Kelautan, Ilmu Kelautan, Dll” oleh : Ashjar Imron
http://aceh.tribunnews.com/2012/05/01/laut-yang-kerap-dilupakan

No comments:

Post a Comment