UPAYA KAMI MENJADI INSINYUR KREATIF
PEMIKIR KREATIF ITU BERNAMA INSINYUR
Awal mula munculnya manusia-manusia
intelektual dan kreatif adalah sejak manusia masih primitif. Pada saat itu,
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia hanya menggunakan potensi alam yang
ada tanpa adanya campur tangan teknologi. Manakan dan pakaian manusia dapatkan
hanya dengan bermodal pengalaman, namun mereka mampu bertahan dalam kehidupan
seperti itu. Hal itu mereka lakukan karena kemampuan mereka untuk belajar dari
kesalahan sehingga mereka mampu berpikir dan berbuat sesuatu sesuai rencana.
Lambat
laun mereka mengerti tentang pentingnya berimajinasi, yaitu berpikir dan
menciptakan sebuah ide dan gagasan baru untuk mengembangkan kualitas kehidupan
mereka. Dengan mengembangkan imajinasi, mereka dapat bertahan hidup. Mereka
mampu menciptakan inovasi baru, berupa alat-alat berburu, bertani, memancing,
bahkan membuat api dari kayu ataupun batu. Walaupun tergolong peralatan yang
masih purba, namun landasan berpikir dan bertindak mereka mulai maju. Prinsip
bertahan hidup seperti itu masih dilakukan manusia hingga sekarang. Namun harus
ada yang melakukan perubahan, yaitu dengan menciptakan generasi kreatif. Maka,
lahirlah seorang pemikir kreatif bernama engineer/insinyur.
Insinyur
adalah sebuah profesi dengan pendidikan formal yang cukup dan berpengalaman di
bidangnya. Insinyur memiliki tugas merubah bahan-bahan baku menjadi produk yang
inovatif. Dalam melakukan tugasnya, seorang insinyur harus berpegang teguh pada
kode etik keinsinyuran.
Menjadi seorang insinyur tidak hanya
membutuhkan sebuah intelektual tinggi saja, tidak hanya membutuhkan pemikiran yang
penuh saja, melainkan harus mempunyai jiwa kreatif dan inovatif yang tinggi.
Manusia dianugerahi dua kemampuan besar, yaitu imajinasi dan kreatif. Meskipun
ilmu dan intelektualitas penting, namun bukan kunci utama untuk berpikir
kreatif, karena intelektualitas hanya memberikan batas suatu kreativitas
seseorang. Lingkungan dan kesempatanlah yang menentukan apakah batas-batas
tersebut akan menjadi kenyataan atau tidak.
Membahas mengenai hubungan antara kreativitas
dan inovasi. Kreativitas dan inovasi dianggap sama namun berbeda. Inovasi
adalah suatu penemuan baru baik berupa gagasan, tindakan, maupun peralatan dari
hasil pemakaian logika, pengalaman, dan seni atau gabungan yang telah ada.
Inovasi tidak selalu mengenai kebutuhan maupun selalu memiliki nilai yang
berarti. Inovasi merupakan salah satu faktor pelancar perubahan social yang
mengarah pada perkembangan masyarakat.
“Creativity is a process that manifest in self
in fluency, in flexibility as well in originality of thinking” (Munandar, 1977
dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001).
Utami Munandar menerangkan bahwa kreativitas
adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan
(fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk
mengolaborasikan suatu gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan pada aspek
proses perubahan, yaitu inovasi dan variasi.
SOLUSI MASALAH OLEH INSINYUR
Insinyur tidak hanya bisa menjadi kreatif
dalam menyelesaikan masalah. Selain menggunakan kreativitasnya, seorang
insinyur juga dapat menggunakan logikanya. Kemampuan seperti itu diperoleh dari
pelatihan khusus tentang teknik dasar memecahkan masalah.
Kreativitas dapat diciptakan secara otodidak
dalam kehidupan manusia, potensi untuk menjadi seseorang yang kreatif dapat
dibentuk sejak usia dini. Namun, dari segi lingkungan dapat menunjang atau
bahkan menghambat kreativitas seseorang. Suatu misal, seorang calon mahasiswa
yang memiliki kreativitas tinggi dalam teknologi dan ingin merealisasikan
keahliannya dalam bidang teknik, orangtuanya justru mengarahkan anak tersebut
ke bidang pendidikan. Secara otomatis, faktor lingkungan disini bersifat
menunjang tapi sekaligus menghambat.
Profesi insinyur tidak dapat jauh dari
disiplin ilmu pasti karena hal tersebut merupakan tuntutan dari sebuah karya
teknik. Untuk itu, dalam kehidupan seorang insinyur harus memiliki imajinasi
yang tinggi sehingga dapat menciptakan sebuah inovasi baru. Seperti yang
dikatakan oleh Presiden Amerika Herbert Hoover, yang juga seorang
insinyur, bahwa seorang insinyur harus bertanggungjawab atas semua desain dan
karyanya. Seorang insinyur tidak bisa sembunyi dari karyanya yang gagal.
Berbeda halnya seperti seorang dokter yang bisa mengubur kesalahannya di
pemakaman, seorang pengacara yang berargumentasi dan menyalahkan hakim, seorang
arsitek yang menutup kesalahannya dengan tanaman pohon dan semak-semak, atau
bahkan seperti politisi yang menimpahkan kesalahannya kepada lawan politik
dengan harapan masyarakat melupakan kesalahannya.
KARYA KREATIF DAN SIKAP SEORANG INSINYUR
Tujuan karya seorang insinyur adalah membantu
pekerjaan manusia sehingga lebih mudah. Setiap kali insinyur menemukan sebuah
teknologi baru, maka industri akan tercipta, dan pada akhirnya akan berdampak
terhadap kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat.
Untuk mencapai sebuah kreativitas seorang
calon insinyur dituntut untuk memiliki sikap-sikap yang sesuai dengan kriteria
keorisinalitasan insinyur. Sikap-sikap tersebut di antaranya adalah sebagai
berikut.
1. Selalu bertanya-tanya.
Menjadi seorang kreatif diperlukan pengetahuan yang luas, salah satu cara
mencapainya yaitu dengan mengetahui apa yang orang lain ketahui, dengan kata
lain orang tersebut harus memiliki rasa ingin tahu yang besar.
2. Kemampuan Kosentrasi
dan Komunikasi. Hal tersebut harus terus dilatih dengan cara bertanya,
menyampaikan pendapat, saran, dan lain-lain serta membiasakannya dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Kemampuan menerima
konflik dan tekanan. Sebuah konflik atau permasalahan tidak dapat dihindari
oleh seorang insinyur, namun harus diterima dan dikelola untuk mencari solusi
dalam penyelesaian masalah tersebut.
4. Mau mempertimbangkan
ide baru. Manusia cenderung berpikir berdasarkan pengalaman masa lalu sehingga
lebih sering menghindari konflik atas dasar pengalaman. Seharusnya sebagai
insinyur yang kreatif, harus mampu mencari dan menemukan ide baru walaupun
mungkin pada awalnya ide tersebut bertentangan dengan ide-ide yang sudah ada
lebih dulu.
Dengan bermodal sikap-sikap tersebut, maka seorang calon
insinyur maupun seorang insinyur dengan mudah memosisikan dirinya sebagai
seseorang yang kreatif. Selain itu, kualitas kepribadian seorang insinyur juga
perlu diperhatikan untuk menunjang sifat kreativitasnya.
Masing-masing
adalah keingintahuan intelektual yang tinggi, memiliki kemampuan meneliti yang
baik, peka terhadap suatu permasalahan, memiliki imajinasi yang pasti dan bukan
sekedar angan-angan semata, memiliki inisiatif untuk berkarya, menempatkan
karyanya secara orisinil dan bukan sebuah jiplakan atau plagiat, memiliki
kemampuan menganalisa dan menyintesa yang baik, mempunyai integritas
intelektual, memiliki kemampuan berpikir dalam analogi dan imajinasi, memiliki
insting yang kuat, kemampuan verbal dan secara mental waspada, memiliki cukup
kesabaran dan mampu menekuni bidangnya, serta memahami suatu bentuk proses
kreativitas.
HAMBATAN MENJADI INSINYUR KREATIF
Dalam
proses menjadi insinyur yang kreatif, banyak kendala atau hambatan seseorang
itu untuk menjadi seseorang dengan kreativitas tinggi. Hal-hal yang dapat
menghambat kreativitas adalah hambatan yang berasal dari pengalaman dan
persepsi, dimana mempertahankan logika berdasarkan pengalaman yang terbatas
bisa menghambat kreativitas, dan dimana batasan artifisial yang dibuat sendiri
bisa menghambat proses berpikir.
Ide
atau gagasan muncul dari otak manusia. semakin baru suatu ide, atau semakin
orisinil suatu ide, maka semakin banyak kritik yang dilontarkan kepadanya.
Untuk memunculkan suatu kreativitas, maka kita tidak boleh hanya berpatokan
terhadap pengalaman masa lalu saja dan menutup diri dari ide-ide baru.
Penggunaan pengalaman sebagai pegangan berkreasi masih bisa digunakan, hanya
saja menyesuaikan dengan peradaban jaman sekarang, ide-ide baru lebih
dinomorsatukan dan menjadi prioritas. Namun, masih saja ada yang memakai
pengalaman sebagai dasar, dan yang melakukan itu biasanya adalah orang-orang
yang memang sudah berhasil menggunakan cara tersebut. Untuk itu dalam menyikapi
suatu permasalahan, jangan pernah berpikiran buruk dulu terhadap cara lama,
atau berpikiran buruk terhadap cara-cara baru, melainkan mengevaluasi
permasalahan dan mencari solusi tergantung konteks permasalahannya, jadi tahu
kapan cara baru dan cara lama itu digunakan.
Hambatan
yang kedua yaitu hambatan emosional. Jika berada di bawah tekanan stres yang
tinggi, maka kreativitas manusia akan terhalang bahkan menghilang. Dalam
kondiri emosional, seseorang cenderung berpikiran negatif, cepat mengambil kesimpulan
terhadap suatu masalah tanpa pertimbangan terlebih dahulu serta membuang
kemungkinan fakta-fakta yang ada. Sama seperti orang yang down karena
emosional, maka orang yang memiliki ambisi kuat dan kepuasan akan mengalami hal
serupa. Mereka cenderung tidak realistis, mereka juga terlalu berambisi dengan
tujuan yang akan dicapai. Mereka lebih sering mengejar target mereka dengan
harapan yang sangat tinggi, bahkan berlebihan. Atau bahkan mereka terlalu
bangga dan puas dengan dirinya sehingga tidak mengembangkan lagi ide
kreatifnya.
Masalah emosional ini cenderung berpengaruh
sangat besar terhadap kepribadian seseorang. Ketakutan adalah salah satu
permasalahan paling fatal yang dapat memengaruhi kepribadian seseorang.
Contohnya adalah takut gagal, takut dimarahi, takut dan menganggap dirinya
tidak mampu, takut akan kritikan dari otang lain, takut dipermalukan dan
diolok, takut terhadap apa yang akan dijalaninya, dan lain sebagainya. Abraham
Lincoln sebelum menjadi presiden, berkali-kali kalah dalam pemilihan
sebagai senator dan juga presiden. Orang-orang yang menyugesti
dirinya sendiri dengan perasaan takut, maka dia akan terus dibayangi perasaan
tersebut, bahkan tidak jarang justru malah menjadi kenyataan ketika dia
berpikiran tidak logis terhadap tantangan di depannya.
Selanjutnya adalah hambatan sosial dan
kultural. Peradaban masa lalu kini hanya tinggal sejarah dan banyak dilupakan.
Hal itu terjadi karena sifat hedonisme atau mengejar kekayaan semata serta
sifat konsumtif masayarakat. Kebanyakan orang akan menjadi seorang plagiat,
tidak berjuang atas dasar diri sendiri, namun hanya menikmati hasil yang
diturukan dari generasi sebelum-sebelumnya tanpa peduli betapa besar perjuangan
menciptakan hal tersebut. Suatu contoh adalah kebudayaan menyontek (mbacem)
pekerjaan senior, sehingga dalam hal ini senior sebagai pejuang, namun hasilnya
dimiliki dan dijiplak oleh junior yang tidak berjuang menciptakan sendiri
gagasannya.
Hambatan lain adalah rutinitas pekerjaan
yang tinggi merupakan salah satu dari hambatan untuk berpikir kreatif.
Kemalasan mental juga merupakan hambatan untuk berpikir kreatif yang biasanya
disebabkan karena seseorang tidak pernah mau mencoba atau memikirkan sesuatu
yang baru selain dari tugasnya. Birokrasi proses pengambilan keputusan yang lama
atau proses birokrasi yang terlalu berliku-liku sering mematahkan semangat
orang untuk berkreasi ataupun menyampaikan ide dan usulan perbaikan. Biasanya
semakin besar organisasi, semakin panjang proses birokrasi, sehingga masalah
yang terjadi di lapangan tidak bisa langsung terdeteksi oleh top management karena
harus melewati rantai birokrasi yang panjang. “Stereotyping”, lingkungan
dan budaya sekitar kita yang membentuk opini atau pendapat umum terhadap
sesuatu bisa juga menjadi hambatan dalam berpikir kreatif.
CARA BERTAHAN SEORANG INSINYUR DAN MENJADI KREATIF
Kunci bertahannya peradaban, yaitu ciptakan new frontier untuk
dijadikan perjuangan bersama sehingga kreativitas tidak berhenti. Perkembangan
ilmu dan teknologi terbaru yang biasanya diindikasikan dengan penggunaan
konsep, metode, dan alat terbaru, maka sah-sah saja dilabeli ”new
frontiers”. New frontier itu diantaranya
adalah pemakaian sumber daya alam yang lebih bertanggung jawab, permasalahan
lingkungan dan pemanasan global, eksplorasi lautan, kualitas hubungan antara
manusia dan komunikasi, memerangi penyakit, sumber energi terbarukan, sumber
makanan baru, menghilangkan polusi dan sampah.
Segala persoalan yang terjadi tersebut tidak dapat diselesaikan
dengan proses yang sudah ada, semua persoalan ini membutuhkan solusi, yaitu
sebuah inovasi yang kreatif, disini dibutuhkan inisiatif individu untuk
mengembangkan ide baru yang kreatif, serta masyarakat harus memberikan reward
pada semua anak yang mampu bersikap kreatif. Hal tersebut juga menjadi
perjuangan tersendiri sehingga kreativitas memiliki sebuah stimulus untuk terus
muncul.
Kreativitas dalam pemecaham masalah adalah
sifat individual karena pikiran-pikiran kreatif hanya berasal dari dalam diri
individu itu sendiri. Selain itu, individu tersebut dapat menjadi
sebuah stimulus individu lain untuk berlaku kreatif juga. Namun, kebudayaan
dapat menghentikan proses kreativitas seseorang, misalnya masyarakat yang
menolak perubahan, penemu/ilmuwan yang tidak dapat melihat hasil pemikirannya
sendiri, masyarakat yang menolak ide-ide baru, atau pengabaian ide yang
disampaikan oleh orang-orang kecil.
Ada beberapa teknik dalam menerapkan
kreativitas individual yaitu pemikiran panjang, perumpamaan dan pembanding,
daftar urutan, penganalisisan perumpamaan, dan penggunaang pilihan kata.
Oleh karena itu, seorang insinyur harus mampu
mengubah persepsi dan pandangan-pandangan buruk mengenai suatu kreativitas.
Karena tanpa kreativitas, maka insinyur tidak akan dapat merealisasikan apapun,
tidak dapat menciptakan produk terbaru dan inovatif dan selamanya akan bersifat
monoton. Sebagai seorang insinyur, maka harus mampu memahami dan mengevaluasi
tentang pentingnya kreativitas sehingga dapat menciptakan sebuah karya yang
bermanfaat bagi banyak pihak.
Upaya menjadi insinyur yang kreatif dapat
ditempuh dengan berbagai cara, asalkan nyaman dan membuahkan hasil yang
maksimal. Misal, memahami segala tentang kreativitas dan penciptaan inovasi
baru, mengolaborasikan antara intelektual, kreativitas, dan imajinasi secara
liar tapi teratur dan terstruktur. Mempertimbangkan hambatan-hambatan yang
mungkin terjadi juga perlu dilakukan, memahami dan menerapkan cara bersikap sesuai
dengan standar sikap kreatif seorang engineer, menciptakan
kualitas pribadi yang mendukung kreativitas, dan mencari stimulus dalam
berkreativitas serta mampu menjadi stimulus bagi kreativitas individu atau
bahkan insinyur-insinyur lainnya.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI
Engineers Adalah
Manusia Kreatif oleh Bapak Asjhar Imron
The Engineer-A
Creative Person
The Stimulation of
Creativity
Engineering Ethics
http://id.shvoong.com/social-sciences/1694168-hambatan-untuk-menjadi-kreatif/#ixzz1ZA8IjTlx
http://eko13.wordpress.com/2008/03/16/pengertian-kreativitas/
http://saniroy.archiplan.ugm.ac.id/?p=1034
http://jalius12.wordpress.com/2009/10/18/pengertian-inovasi/
http://azrl.wordpress.com/2010/03/11/imajinasi-dan-kreativitas/
No comments:
Post a Comment